Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Daftar Lengkap Penerima Rekomendasi PDIP Tahap 2 Pilkada 2020

Written By GOJEK #GolekRejeki on Minggu, 19 Juli 2020 | 18.18

Daftar Lengkap Penerima Rekomendasi PDIP Tahap 2 Pilkada 2020



Rekomendasi PDIP Tahap 2
Keputusan yang ditunggu-tunggo oleh banyak orang akhirnya turun juga.  Pada hari Jumat (17/7/2020), Akhirnya PDIP resmi mengumumkan calon kepala daerah yang akan diajukan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Berikut ini nama-nama Calon Kepala Daerah penerima rekomendasi PDIP tahap 2 dalam pilkada 2020: 

1. Provinsi Sumatera Utara:
Kota Pematang Siantar:  Asner Silalahi dan Dra. Susanti Dewayani, Sp.A
Kab. Serdang Bedagai: Darma Wijaya dan H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP

2. Provinsi Riau:
Kabupaten Kuantan Singingi: Halim dan Komperensi, SP, MSi

3. Provinsi Sumatera Selatan:
Kabupaten Oku Timur: Lanosin dan Adi Nugraha Purnya Yudha

4. Provinsi Lampung:
Kabupaten Lampung Tengah: Loekman Djoyosoemarto dan M Liyas Haryani Muda
Kabupatsen Pesisir Barat:  Pieter, SE dan H Fahrurrazi, SE, MM

5. Provinsi Jawa Barat:
Kabupaten Pangandaran: H. Jeje Wiradinata dan H. Ujang Endin Indrawan, SH
Kota Depok: Pradi Supriatna dan Hj. Afifa Alia, ST

6. Provinsi Jawa Tengah:
Kota Surakarta (Solo): Gibran Rakabumung Raka dan Teguh Prakosa
Kabupaten Sukoharjo: Etty Suryani, Se, MM dan Drs. Agus Santosa
Kabupaten Pekalongan: Fadia Arafiq, SE, MM dan H. Riswadi, SH
Kabupaten Purworejo: Agustinus Susanto dan Rahmad Kabuli Jarwinto, SPd
Kabupaten Wonsoobo: Afif Nurhidayat, SAg dan H. Muhammad Albar

7. Provinsi DIY
Kabupaten Sleman: Dra, Hj. Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa, SE
Kabupaten Gunungkidul: Bambang Wisnu Handoyo dan Benyamin Sudarmaji

8. Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Kediri: Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa
Kota Pasuruan: Raharto Teno Prasetyo dan H. Mochammad Hasjim Asjari, ST
Kota Blitar: Drs Santoso MPd dan Ir Tjutjuk Sunaryo, MM
Kabupaten Trenggalek: M Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara
Kabupaten Blitar: Drs Rijanto, MM dan Marhaenis Urip Widodo
Kabupaten Mojokerto: H Pungkasiadi, SH dan Titik Mas'udah, Sag

9. Provinci Kalimantan Barat
Kabupaten Ketapang : H Eryanto Harun dan Mateus Yudi, SE, MSi
Kabupaten Melawi: H Dadi Sunarya Usfa Yursa, AMd dan Drs Kluisen
Kab. Kapuas Hulu: Fransiskus Diaan, SH dan Wahyudi Hidayat, ST

10. Provinsi Kalimantan Utara
Kabupaten Malinau: Drs Jhonny Laing Impang, MSi dan Muhrim, SE
Kabupaten Tanatidung: Markus, SE, MM dan Hamjah M
Kab. Bulungan: Dr H Sigit Muryono, MPd, Kons dan Markus Juk

11. Provinsi Kalimantan Selatan
Kab. Banjar: H Rusli dan KH M Fadhlan Asy‘ari

12. Provinsi Kalimantan Timur
Kab. Kutai Kertanegara: Drs Edi Damansyah, MSi dan H Rendi Solihin

13. Provinsi Sulawesi Tenggara
Kabupaten Wakatobi: Haliana, SEdan Ilmiati Daud, SE, MSi
Kabupaten Konawe Utara: DR Ir Ruksamin, ST, MSi, IPM dan Abu Haera, SSos, MSi

14. Provinsi Sulawesi Selatan
Kabupaten Gowa: Adnan Purucita Ichsan dan Abdul Rauf Mallagani
Kota Makassar: DR Syamsul Rizal MI, SSos, MSi dan dr Fadli Ananda, SpOG, MKes
Kabupaten Pangkajene Kepulauan: Dr H Abdul Rahman Assegaf dan Ir Muammar Muhayang, ST, MM, IPM ASEAN, Eng

15. Provinsi Sulawesi Tengah
Kabupaten. Sigi: Mohamad Irwan, S.Sos, MSi dan Dr Samuel Y Pongi, SE, MSi
Kabupaten. Banggai Laut: Drs H Wenny Bukamo dan Ridaya La Ode Ngkowe, SSi, MA
Kota Palu: Drs Hidayat, MSi dan Hj Habsa Yanti Ponulele, ST, MSi
Kabupaten  Toli-toli: H Muchtar Deluma, SH, MHdan Drs Bakri Irus, Apt, MM

16. Provinsi Sulawesi Utara
Kababupaten  Bolmong Selatan: Hi Iskandar Kamaru, SPt dan Deddy Abdul Hamid
Kota Bitung: Ir Maurits Mantiri dan Hengky Honandar, SE
Kabupaten Minahasa Selatan: Franky D Wongkar, SH dan Pdt Petra Rembang, MTh
Kabupaten Minahasa Utara: Joune JE Ganda, SE dan Kevin W Lotulung, SH, MH

17. Provinsi Maluku Utara
Kota Ternate: Merlisa, SE dan Juhdi Taslim, SH, MH

18. Provinsi Papua Barat
Kabupaten Manokwari Selatan: Markus Waran, ST, MSi dan Wempi Welly Rengkung, SE, MSi

19. Provinsi Papua
Kab. Boven Digoel: Martinus Wagi, SP dan Isak Bangri, SE




18.18 | 0 komentar

Munculkan Poros Baru, Demokrat ciptakan nuansa DKI di Pilkada Jawa Barat

Written By GOJEK #GolekRejeki on Senin, 11 September 2017 | 00.02

Munculkan Poros Baru, 
Demokrat  ciptakan nuansa DKI di Pilkada Jawa Barat



Pilkada Jabar
Sebuah babak baru perebutan kursi Gubernur Jawa barat tahun depan sudah dimulai. Dengan dibidani oleh Partai Demokrat (PD), lahir koalisi baru dengan anggota Partai Demokrat, PAN dan PPP. Setelah melalui loby-loby yang matang, akhirnya ketiga partai tersebut sepakat untuk membentuk poros baru dalam rangka menghadapi Pemilihan Kepala Daerah di Jawa Barat. Tujuan dibentuknya poros baru ini adalah mencari alternatif figur baru yang akan diusung di Pilgub Jabar, dimana saat ini sudah ada 2 nama yang mengerucut yaitu Dedy Mizwar dan Ridwan Kamil.
Demi mengingat pentingnya peta politik di Jawa Barat, maka  ketiga parpol tersebut juga menginginkan untuk melakukan koalisi di pilkada tahun 2018 yang akan dilaksanakan di 16 kabupaten dan kota di Jabar. Kesepakatan tersebut muncul setelah dilakukan tiga kali pertemuan, meskipun belum dideklarasikan lantaran muncul klausul baru yang belum masuk draf nota kesepahaman.

Sebagaimana dirilis dari detik.com, koalisi baru ini berencana untuk memunculkan tokoh alternatif yang akan mereka jagokan untuk dijagokan sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.  Sejumlah nama sudah mulai digaung-gaungkan oleh koalisi 3 partai tersebut, termasuk Dedi Mulyadi yang sebelumnya sudah banyak disebut oleh Partai Golkar.  

Dengan adanya pembentukan poros baru tersebut, maka mematahkan anggapan- anggapan terdahulu dimana sebelumnya PAN sudah menyatakan siap mendukung Ridwan Kamil bersama Nasdem dan PKB meskipun disinyalir Partai yang dibesarkan oleh Amien Rais tersebut juga memberikan sinyal ke Dedy Miswar yang sebelumnya sudah mulai diusung oleh koalisi Gerindra-PKS. Sebenarnya pembentukan koalisi ini juga ditawarkan ke PKB, tapi mereka tetap conding untuk mencalonkan Ridwan Kamil.
Poros baru Demokrat-PAN-PPP di Pilkada Jabar. (Mukhlis Dinillah/detikcom)
Dengan mundurnya PAN dan PPP, Ridwan Kamil pun terancam tak bisa mendapat tiket untuk maju dalam Pilgub Jabar. Sebab, kursi PKB dan NasDem di DPRD Jabar tak cukup untuk bisa mengusung calon. Adapun Sedangkan Hanura sudah memberi sinyal bergabung dengan poros PDIP-Golkar dan Gerindra-PKS sudah tak tergoyahkan. Meski begitu, dinamika masih mungkin saja berubah sampai pendaftaran resmi ke KPU nanti.

Kalau dicermati, dinamika yang terjadi di dalam Pilkada Jawa barat 2018 ini mirip dengan yang terjadi di DKI jakarta. Dimana saat itu sudah ada dua poros besar yaitu Anies Baswedan-Sandiaga Uni  yang diusung oleh Gerindra dan PKS  serta  Basuki Tjahaja Purnama (ahok)-  Djarot Saifu Hidayat yang diusunng oleh PDIP , Golkar, Nasdem dan partai-partai lainnya. Dan didetik-detik terakhir, drama muncul dengan adanya koalisi dari Demokrat, PAN, PPP dan PKB yang memunculkan nama baru Agus Harimurti Yudhoyono-  ylviana Murni.

.

00.02 | 0 komentar
Jurnal Pemilu. Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman